saco-indonesia.com, Seorang lelaki tua tewas berlumuran darah di dapur rumahnya Jalan Bayu Prasetya Timur I Blok B, Nomor 5 , Kelurahan Bangetayu , Kecamatan Genuk , Semarang , Senin pagi (30/12) . Korban diduga kuat telah dibunuh dengan cara, kepalanya dihantam dengan menggunakan Batako .
Peristiwa tersebut telah ditangani oleh Polrestabes Semarang . Semula polisi telah menduga pembunuhan tersebut berlatar belakang perampokan , tetapi setelah dilakukan penyelidikan , polisi telah menyimpulkan peristiwa tersebut pembunuhan murni karena harta milik korban tidak ada yang hilang .
Yohanes Imam Santoso yang berusia 72 tahun, tewas dengan luka di dahi kanan dan kepala bagian belakang . Pembunuhan itu pertamakali telah diketahui oleh anak korban yang bernama Mery Marlina yang berusia 36 tahun . Pagi itu sekitar pukul 07.30 pagi WIB saksi bermaksud menengok ayahnya .
Ketika mendatangi rumah ayahnya , pintu rumah tidak terkunci sehingga saksi Mery Marlina langsung masuk sambil memanggil nama ayahnya . Tetapi sang ayah yang dipanggil namanya tak segera menyahut . Saksi terus masuk hingga sampai di dapur .
Seketika itulah saksi kaget setelah menyaksikan tubuh ayahnya yang tergeletak di lantai bersimbah darah . Wanita muda itupun telah menjerit keluar rumah berteriak-teriak minta pertolongan tetangga . Dalam sekejab para tetangga berdatangan ke lokasi kejadian . Kejadian itu secepatnya telah dilaporkan warga kepada polisi .
Tak lama berselang Tim Inafis Polrestabes Semarang datang ke lokasi kejadian dalam melakukan olah tempat kejadian perkara (tkp) . Polisi juga telah menurunkan anjing pelacak karena dugaan awal motif pembunuhan itu karena perampokan .
“Peristiwa tersebut pembunuhan murni , karena tidak ada barang atau uang milik korban yang hilang ,”ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono . Dari olah TKP, polisi telah menemukan batako yang masih berlumuran darah di rak sepatu sekitar 3 meter dari jasad korban . Batako itu diduga kuat yang digunakan pelaku untuk dapat menghantam kepala korban ,
Pelaku diduga masuk ke rumah korban dengan cara melompati tembok belakang rumah dan kabur lewat pintu depan . Untuk dapat mengungkap kejadian tersebut sejumlah saksi telah dimintai keterangan , termasuk sejumlah tetangga dekat korban .
Editor : Dian Sukmawati