Dilihat : kali

Sektor properti perumahan terus tumbuh, PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) menggenjot kapasitas produksi dengan menambah satu line mesin produksi besi beton berkapasitas 15.000 ton per tahun yang akan beroperasi Agustus mendatang.

Director PT Bentonjaya Manunggal Tbk Andy Soesanto juga mengatakan, penyerapan besi beton selama ini 90 persen ke sektor properti perumahan.

"Produk kami berupa kolom besi beton berdiameter 6-12 mm, jadi lebih banyak dipakai untuk perumahan, bukan konstruksi besar," katanya, di sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Shangri-La Hotel, Selasa (26/6/2012).

Utilitas mesin perseroan saat ini baru 60-80 persen dari kapasitas terpasang 45.000 ton per tahun. "Pembelian mesin tersebut juga menggunakan alokasi belanja modal tahun ini yang besarnya Rp 8,8 miliar, dengan rincian untuk investasi tanah Rp 2 miliar, bangunan Rp 2 miliar, mesin dan electricity Rp 4,8 miliar," imbuh Andy.

Perseroan merealisasikan penjualan sepanjang 2011 sebesar Rp 153,56 miliar, tahun ini diproyeksikan tumbuh 15-20 persen menjadi Rp 175-180 miliar dengan target laba bersih Rp 25 miliar.

Sampai dengan Mei, penjualan yang berhasil dibukukan perseroan sebesar Rp 71,6 miliar (11.045 ton) dengan capaian laba bersih Rp 12,4 miliar. "Kami optimistis penjualan naik karena kami fokus ke pasar domestik, dimana fluktuasi harga kolom besi beton tidak seperti di pasar global," yakinnya.

Harga jual besi beton misalnya, per Mei kemarin Rp 6.741 per kg, Mei 2011 Rp 6.037 per kg. Harga jual waste plate Mei ini Rp 5.570 per kg, Mei tahun lalu Rp 4.727 per kg, harga scrap Rp 4.946 per kg sudah naik dari Mei tahun lalu Rp 4.587 per kg. "Selain karena harga jualnya naik, volume produksinya secara kuantitas juga naik," kata Andy.

Tahun ini, perseroan juga membagikan dividen sebesar Rp 20 per lembar saham dengan total Rp 3,6 miliar (19 persen dari laba bersih perseroan tahun 2011).

 

HARGA BESI BETON TERTOLONG SEKTOR PROPERTI

Artikel lainnya »