Saco-Indonesia.com —
Para ilmuwan terus mengeksplorasi kemampuan tanaman mariyuana alias ganja dalam
pengobatan. Studi teranyar menyebutkan, ganja mengandung komponen yang bisa membantu mengontrol
gula darah.
Daun ganja juga memiliki kaitan yang kuat dengan berat badan.
Selain meningkatkan nafsu makan, daun ganja ternyata bisa membantu seseorang untuk tetap
langsing.
Tiga studi terakhir menunjukkan, para pengguna mariyuana mempunyai
risiko lebih kecil mengalami kegemukan. Selain itu, mereka juga memiliki risiko diabetes lebih
rendah dan nilai indeks massa tubuhnya lebih kecil. Ketiga manfaat tersebut didapatkan meski
para pengguna ganja mengasup lebih banyak kalori.
Bagaimana hal tersebut
terjadi? Salah satu alasannya adalah karena pengguna mariyuana memiliki metabolisme karbohidrat
lebih baik.
"Level insulin puasa mereka juga lebih rendah dan mereka
juga memiliki risiko lebih rendah mengalami resistensi insulin (kondisi yang memicu diabetes)
akibat kemampuan tubuh mereka dalam menjaga kadar gula darah normal," kata Murray
Mittleman, peneliti dari Harvard Medical School.
Penelitian yang dilakukan
Mittleman itu meliputi 4.600 pria dan wanita yang berpartisipasi dalam National Health and
Nutrition Examination Survey antara tahun 2005-2010.
Dari para responden
tersebut, 48 persen pernah mengisap mariyuana paling tidak sekali dalam hidup mereka dan 12
persen masih mengisap sampai sekarang.
Para peneliti mengontrol faktor
risiko lain yang berpengaruh pada risiko diabetes, seperti usia, jenis kelamin, penggunaan
akohol, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.
Kendati faktor-faktor risiko
itu diperhitungkan, para pengguna mariyuana sampai sekarang memiliki level insulin puasa 16
persen lebih rendah dibanding orang yang tidak pernah mengisap atau sudah tidak mengisap lagi.
Para pengisap ganja itu juga mendapatkan penurunan kadar resistensi insulin sekitar 17
persen.
Level insulin puasa dan juga kadar resistensi insulin terkait erat
dengan terjadinya diabetes tipe dua serta obesitas.
Para pengguna mariyuana
ternyata juga memiliki kadar kolesterol baik lebih tinggi, yang bisa melindungi tubuh dari
penyakit jantung. Secara umum, mereka juga memiliki lingkar pinggang lebih kecil.
Para peneliti belum memahami dengan jelas kaitan tersebut karena penelitian ini bukanlah
studi kontrol. Belum diketahui pula apakah mariyuana atau faktor gaya hidup lain yang dimiliki
para responden yang menyebabkan mereka mendapat sejumlah keuntungan kesehatan tersebut.
Salah satu dugaan adalah pengaruh mariyuana pada reseptor tertentu di otak yang
berkaitan dengan nafsu makan dan metabolisme.