Saco-Indonesia.com, -Ahli budaya Melanesia mengatakan, serangan dan pembunuhan yang
berhubungan dengan ilmu hitam meningkat dan mungkin menyebar dari Papua Nugini ke wilayah
lainnya di Pasifik.
Sebuah konferensi yang membicarakan pembunuhan yang
berhubungan dengan ilmu hitam sedang berlangsung di ibu kota Australia, Canberra.
Beberapa ahli mengatakan, jumlah pembunuhan meningkat di Papua Nugini, yang telah
melakukan beberapa langkah perubahan dalam hukum yang mengatur ilmu hitam.
Lawrence Foana'ota dari Museum Nasional Kepulauan Solomon mengatakan ilmu hitam di negaranya
telah dipraktikkan sejak lama, tapi kini berubah karena pengaruh dari kawasan.
"Ada beberapa tren yang datang dari negara-negara Melanesia lainnya, seperti Papua
Nugini, yang kini terjadi di Solomon...dan saya yakin ini juga terjadi dalam dunia ilmu
hitam," katanya.
Ahli tersebut khawatir bahwa rasa takut dan tidak
stabil yang disebabkan oleh kepercayaan atas ilmu hitam memperlambat pembangunan regional.
Konferensi mengenai ilmu hitam tersebut akan mendiskusikan bagaimana keretakan
masyarakat, balas dendam, dan budaya Barat menjadi beberapa penyebab peningkatan pembunuhan
tersebut di Papua Nugini.
Pendeta Jack Urame dari Melanesian Institute
mengatakan, pemimpin agama juga bisa bertindak lebih banyak.
Papua Nugini
telah mengabaikan kritik internasional dengan memberlakukan kembali hukuman mati untuk mengatasi
kejahatan brutal, termasuk ilmu hitam.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni
Eropa telah mengkritik pemberlakuan hukuman mati tersebut.