MAU UMROH BERSAMA TRAVEL TERBAIK DI INDONESIA..?

Paket Umroh Reguler, paket umroh ramadhan, paket umroh Turki, Paket Umroh dubai dan beberapa paket lainya

 

Jadwal Umroh Kami ada disetiap minggu, agar  lebih detail Anda bisa tanyakan detail ttg program kami, Sukses dan Berkah Untuk Anda
Keberangkatan Dari: Jakarta - Surabaya - Semarang - Jogja - Bandung | Pekanbaru - Medan - Padang - Aceh - Lampung - Palembang | Makassar

YOOK LANGSUNG WHATSAPP AJA KLIK DISINI 081318303797

paket umroh akhir tahun izin kemenag lampung

Dilihat : 17 kali

Saco-Indonesia.com - Kesennuma, Miyagi, Jepang, menjadi lokasi kesembilan dalam rangkaian proyek "Home For All" yang diinisiasi oleh arsitek Toyo Ito.

Hanya berjarak beberapa hari setelah musibah gempa dan tsunami di Jepang pada 2011, Ito memprakarsai pembangunan berbagai fasilitas umum di lokasi-lokasi dengan kerusakan terparah di Jepang. Kini, Yang Zhao berhasil merampungkan satu lagi fasilitas umum bagi penduduk Jepang.

Yang Zhao bekerja di bawah bimbingan Kazuyo Sejima dari SANAA. Zhao membangun di garis pantai Kesennuma. Daerah tersebut merupakan salah satu permukiman nelayan di barat laut Jepang. Zhao membuat sebuah struktur dari kayu dan beton yang bisa digunakan sebagai pasar, tempat berkumpul penduduk, bahkan area pertunjukan.

"Ini adalah tempat berlindung di mana para nelayan bisa beristirahat. Para istri bisa menunggu suami mereka kembali dengan hasil tanggapan dan terkadang menjadi pasar," ujar Zhao.

Strukturnya dibangun dalam bentuk heksagonal. Dinding beton di sekelilingnya berfungsi menyangga atap serta membuat tempat perlindungan ini memiliki beberapa ruang berukuran kecil.

Atapnya terbuat dari kayu berwarna cerah dan memiliki lubang berbentuk segitiga di tengah-tengahnya. Dinding beton di sekeliling tempat berteduh ini tidak menutup sekeliling bangunan. Bangunan tetap terbuka, dan mudah digunakan untuk berbagai keperluan.  
Tempat perlindungan ini juga memiliki ruang-ruang berukuran kecil. Salah satu ruang bisa digunakan sebagai dapur dan bisa ditutup dengan menggunakan pintu kaca. Sementara itu, ruang kedua dibentuk berdasarkan engawa, beranda tradisional Jepang. Ruang ketiga jendela atap.   "Pada waktu malam, bangunan berpendar dengan hangat dari dalam, seperti mercusuar, menunggu para nelayan kembali dari laut," ujar Zhao.
Sumber :www.dezeen.com/kompas.com
Editor : Maulana Lee
Seorang ARSITEKTUR "Home for All", Tempat Berlindung Korban Gempa dan Tsunami

Artikel lainnya »