MAU UMROH BERSAMA TRAVEL TERBAIK DI INDONESIA..?

Paket Umroh Reguler, paket umroh ramadhan, paket umroh Turki, Paket Umroh dubai dan beberapa paket lainya

 

Jadwal Umroh Kami ada disetiap minggu, agar  lebih detail Anda bisa tanyakan detail ttg program kami, Sukses dan Berkah Untuk Anda

YOOK LANGSUNG WHATSAPP AJA KLIK DISINI 081318303797

travel umroh ramadhan izin resmi aceh tengah

Dilihat : 13 kali

Rangkaian kegiatan yang dijalani oleh Nabi Muhammad SAW ketika menunaikan ritual haji menjadi contoh bagi para sahabat dalam menjalankan ibadah wajib tersebut. Meskipun Nabi hanya melakukan umrah sebanyak empat kali dan haji hanya sekali, rangkaian manasik haji yang beliau contohkan memiliki makna yang sangat substansial.

Jamaah haji dan umrah yang tidak memahami makna filosofis dan nilai-nilai agung yang terkandung dalam ritual haji tidak menutup kemungkinan akan merasakan kehampaan dalam ibadahnya. Sebaliknya, mereka yang mampu menangkap makna dan nilai-nilai tersebut akan semakin bersemangat dan khusyuk dalam melaksanakannya.

Berbahagialah mereka yang telah tebersit keinginan di dalam hatinya untuk menunaikan ibadah haji. Keinginan untuk pergi haji adalah anugerah sekaligus hidayah dari Allah SWT agar kita selamat dari jurang kesesatan dan kegelapan hidup.

Banyak umat Islam zaman sekarang yang merasakan kehidupannya kosong dan tak bermakna. Hari-hari dalam kehidupan mereka seakan hanya pengulangan dari hari sebelumnya. Tanpa mereka sadari, salah satu ajaran dalam agama mereka yaitu ibadah haji dapat mengantarkan mereka pada sebuah pengalaman yang akan membebaskan diri dari kehidupan semacam itu.

Perjalanan haji sangat bertolak belakang dengan perjalanan hidup yang tanpa tujuan. Dengan menunaikan ibadah tersebut kita akan dapat melepaskan diri dari jaring- jaring hawa nafsu dan membuka jalan yang luas menuju ridha Allah SWT.

Jika telah tebersit keinginan dalam hati untuk menunaikan ibadah haji, itu artinya kita telah bersedia meninggalkan sanak keluarga untuk berjumpa dengan Allah. Hati yang selalu mengajak untuk menunaikan ibadah haji adalah pertanda bahwa Allah SWT sedang mengundang kita ke sebuah ‘jamuan’ yang diadakan setiap tahun. Dalam jamuan itu, kasih sayang dan ampunan akan disuguhkan kepada seluruh tamu-Nya.

Sebaliknya, mereka yang tidak mendengar adanya panggilan hati untuk menunaikan ibadah haji patut bersedih. Sebab itu pertanda bahwa mereka telah berpaling dari Allah dan lebih memilih kehidupan yang fana.

Jika sedikit pun mereka tidak merasakan keinginan untuk berkunjung ke rumah Allah, maka itu artinya Allah SWT tidak mengundang mereka ke ‘jamuan’ yang diadakan-Nya.

Sumber : Republika.co.id

Baca Artikel Lainnya : RITUAL HAJI NABI IBRAHIM AS

FILOSOFI DARI BERNIAT HAJI

Artikel lainnya »