Saco-Indonesia.com — Peneliti asal Soanyol
memiliki teori baru tentang salah satu penyebab kepunahan neanderthal (Homo
neanderthalensis). Menurut para peneliti, manusia ikut berkontribusi dalam kepunahan spesies
itu, salah satunya dengan memburu dan memakannya.
Policarp Hortola dan
Bienvenido Martinez-Navarro dari Universitat Rovira i Virgili di Tarragona, Spanyol, mengatakan,
"Kecuali di tanah asalnya Afrika, di benua lain, Homo sapiens bisa dikatakan
sebagai spesies invasif."
Saat ini, ada banyak kasus ketika spesies
dalam hal invasi mengancam spesies lokal. Jadi, pada akhir masa pleistosen, mungkin saja
neanderthal kalah berkompetisi dengan manusia yang terus menyebar ke Asia dan Eropa.
"Kami berpikir bahwa manusia yang mendiami relung yang sama dengan
neanderthal, tetapi punya teknologi lebih maju, dalam kolonisasi di wilayah Eropa akan
berkompetisi secara langsung untuk memperoleh makanan dan sumber daya alam lain," kata
Martinez-Navarro seperti dikutip NBC News, 21 Mei 2013.
Kompetisi
serupa dalam hipotesis ini juga dijumpai pada hewan lain. Misalnya, harimau bergigi pedang
Afrika yang menginvasi Eropa 1,8 juta tahun lalu memusnahkan kerabatnya. Kemudian, invasi
African spotted hyena juga bersamaan dengan punahnya giant short faced hyena
800.000 tahun lalu.
Hortola dan Martinez-Navarro dalam artikelnya di
jurnal Quatemary International edisi Mei 2013 mengatakan bahwa mereka meyakini
hipotesisnya, tetapi hingga saaat ini belum memiliki bukti yang bisa mendukungnya.
"Satu-satunya cara untuk menguji kebenaran teori itu adalah menemukan bukti langsung
tanda bekas manusia memakannya pada tulang neanderthal, seperti tanda kerusakan pada
tulang pada artefak yang dibuat manusia," kata Martinez Navarro.
Ilmuwan
ekologi purba JR Stewart dari Bournemouth University di Inggris mengungkapkan bahwa memang bukti
yang mendukung teori itu belum ada. Namun, bukan berarti teori itu bisa langsung gugur. Hanya,
masih banyak yang perlu diteliti untuk membuktikan kebenarannya.
"Ini
menarik karena faktanya sisa-sisa neanderthal yang memiliki tanda bekas dipotong
ditemukan di tempat yang penuh artefak neanderthal, bukan artefak manusia. Ini artinya
bahwa mereka dimakan neanderthal sendiri," katanya.
"Gagasan bahwa manusia memburu neanderthal hingga punah seperti kepunahan
megafauna termasuk baru. Bukan manusia membunuh neanderthal dengan genosida, seperti
yang sebelumnya pernah diduga," imbuhnya.