Memasuki kota Makkah dan mengerjakan ibadah di Masjidil Haram sama halnya dengan memasuki alam kedamaian yang penuh ketentraman. Di tempat itu Allah SWT mencurahkan segala rahmat dan kasih sayang kepada hamba-hamba-Nya yang taat. Tidak salah kemudian jika para jamaah haji yang sudah pulang ke kampung halamannya merindukan kembali kota Makkah pada tahun-tahun berikutnya.
Bisa dibayangkan, tidak ada satu tempat pun di dunia ini yang menjadi lokasi berkumpulnya umat sedunia. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia dengan membawa satu keimanan yang sama dan melakukan ritual- ritual yang sama.
Jutaan umat muslim di Makkah dan Madinah merasa bersaudara. Persaudaraan mereka diikat oleh kesamaan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah dan Muhammad SAW adalah Utusan-Nya.
Sebagai saudara, tidak ada sikap yang paling patut untuk ditunjukkan selain sikap saling menyayangi. Bagaimana mereka tidak saling menyayangi jika Allah SWT melarang perkataan kotor dan perbuatan keji selama mereka melaksanakan ibadah haji atau umrah? Kebencian sebagai lawan dari cinta kasih sama sekali dilarang di tanah yang diberkati ini.
Sumber : Republika.co.id
Baca Artikel Lainnya : KETIKA THAWAF
TANAH SUCI YNG DAMAI