CHAT Via WhatsApp
diposkan pada : 20-03-2023 16:22:40

Berkah menyongsong bulan Ramadhan butuh dikenal oleh pemeluk mukmin supaya bisa diamalkan kala hendak menyongsong bulan Ramadhan. Ada beberapa berkah dari bermacam riwayat yang bisa dibaca pemeluk mukmin buat menyongsong bulan yang agung ini.

Bulan Ramadhan jadi momen yang senantiasa dinanti oleh pemeluk mukmin di semua bumi. Bersumber pada penanggalan penanggalan Islam tahun 1444 H yang disusun oleh Direktorat Hal Agama Islam serta Pembinaan Syariah Departemen Agama Republik Indonesia, di tahun 2023 ini dini bulan Ramadhan bersamaan dengan bertepatan pada 23 Maret.

Dikutip dari halaman NU Online, bulan Ramadhan ialah bulan yang penuh belas kasihan sebab di dalamnya ada bermacam fadilat. Bulan Ramadhan ialah bulan diturunkannya Al- Quran selaku petunjuk serta denah jalur hidup untuk orang.

Salah satu imbauan di dini bulan Ramadhan merupakan membaca berkah. Pemeluk mukmin direkomendasikan membaca berkah supaya diberi keamanan sepanjang Ramadhan.

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 1

Salah satu berkah menyongsong bulan Ramadhan yang dapat dibaca pemeluk mukmin ada dalam riwayat Sayyidina Ubadah bin al- Shamith( 34 H). Dalam hadits itu Rasulullah mengarahkan berkah ataupun perkataan yang dibaca dikala Ramadhan tiba.

Selanjutnya riwayatnya( sanadnya hasan):

عنعبادةبنالصامترضياللهعنه,قال:كانرسولاللهصلياللهعليهوسلميعلمناهؤلاءالكلماتإذاجاءرمضانأنيقولأحدنا:أللهمَّسَلِّمْنِيمِنْرَمَضَانَ،وَسَلِّمْرَمَضَانَلِي،وَتَسَلَّمْهُمِنِّيمُتَقَبَّلًا

" Dari Ubadah bin al- Shamith radhiyallahu anhu, beliau mengatakan:

" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajari kita pustaka selanjutnya ini buat dibaca oleh salah satu dari kita dikala Ramadhan tiba:

" Allahumma salimnî min ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan"

Maksudnya:" Betul Allah, sampaikan saya[dengan aman mengarah bulan] Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, serta terimalah[amal- amal] ku[di bulan] Ramadhan."( Pemimpin Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath- Thabrani, Buku al- Duâ, Kairo: Dar al- Hadits, 2007, hlm. 311)

Berkah yang serupa pula dituturkan Pemimpin ath- Thabrani dengan periwayat serta sidang pengarang sedikit berlainan. Diriwayatkan oleh Pemimpin Makhul al- Syami( w. 112 H) kalau beliau membaca berkah ini dikala merambah bulan Ramadhan:

أللهمَّسَلِّمْنِيلِرَمَضَانَ،وَسَلِّمْرَمَضَانَلِي،وَتَسَلَّمْهُمِنِّيمُتَقَبَّلًا

" Allahumma salimnî li ramadlâna wa sallim ramadlâna lî wa tasallamhu minnî mutaqabbalan"

Maksudnya:" Betul Allah, sampaikan saya[dengan selamat] pada[bulan] Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku( pula) serta terimalah[amal- amal]ku[di bulan] Ramadhan)."( Pemimpin Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath- Thabrani, Buku al- Duâ, 2007, hlm. 312)

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 2

Berkah menyongsong bulan Ramadhan berikutnya berawal dari Pemimpin Abdul Teragung bin Abi Rawad( w. 159 H). Ia merupakan seseorang pakar hadits, pakar ibadah, serta pemimpin Langgar Al- Haram.

Pemimpin Abdullah bin Mubarak memandangnya selaku" abadinnâs"( orang yang sangat luar lazim ibadahnya di antara orang). Ia pula ialah anak didik langsung dari Sayyidina Salim bin Abdullah bin Umar( w. 106 H), Pemimpin Nafi( w. 117 H), serta lain serupanya.

Selanjutnya riwayat berkah yang berawal dari Pemimpin Abdul Teragung bin Abi Rawad( sanadnya hasan):

عنعبدالعزيزبنأبيروادقال:كانالمسلمونيدعونعندحضرةشهررمضان:

اللّٰهمَّأَظَلَّشَهْرُرَمَضَانَوَحَضَرَ،فَسَلِّمْهُلِيوَسَلِّمْنِيفِيهِوَتَسَلَّمْهُمِنِّي،اللهمَّارْزُقْنِيصِيَامَهُوَقِيَامَهُصَبْرًاواحْتِسَابًا،وَارْزُقَنِيفِيْهِالْجَدَّوَالْإِجْتِهَادَوالقُوَّةَوالنَّشَاطَ،وَأَعِذْنِيفِيهِمِنَالسّآمَةِوَالفَتْرَةِوَالكَسَلِوالنُّعَاسِ,وَوَفِّقْنِيفيهلِلَيْلَةِالْقَدْرِوَاجْعَلهَاخَيْرًامِنْأَلْفِشَهْرٍ

" Dari Abdul Teragung bin Abi Rawad, beliau mengatakan:"( Kalangan) muslimin berharap dikala bulan Ramadhan muncul:

" Allahumma adhalla syahru ramadhâna wa hadlara, fa sallimhu lî wa sallimnî fîhi wa tasallamhu minnî. Allahummarzuqnî shiyâmahu wa qiyâmahu shabran wahtisâban, warzuqnî fîhil jadda wal ijtihâda wal quwwata wan nasyâtha, wa aidznî fîhi minassâmati wal fatrati wal kasali wan naâsi, wawaffiqnî fîhi li lailatil qadri wajalhâ khairan min alfi syahrin."

Maksudnya:" Betul Allah, bulan Ramadhan telah membayangi serta tiba. Hingga, sampaikanlah[bulan] Ramadhan kepadaku, serta sampaikanlah saya[dengan selamat] ke dalamnya, serta terimalah[amal- amal]ku[di bulan] Ramadhan. Betul Allah, karuniailah saya ketabahan serta[niat tulus] mengharap[pahala serta ridha- Mu] atas puasa[Ramadhan]ku serta[qiyamul lail]ku.[Ya Allah], karuniailah saya dalam[bulan] Ramadhan intensitas batin, intensitas, daya, serta gairah.[Ya Allah], lindungilah saya dalam[bulan] Ramadhan dari kejenuhan, lemas lemah, keengganan, serta lesu atau[banyaknya kantuk].[Ya Allah], sukseskanlah saya dalam[mendapatkan] lailatul qadar di[bulan] Ramadhan[ini], serta jadikanlah[pahala ataupun kebaikan]nya[lebih] bagus dari seribu bulan."( Pemimpin Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath- Thabrani, Buku al- Duâ, 2007, hlm. 312)

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 3

Berkah menyongsong bulan Ramadhan selanjutnya diriwayatkan Pemimpin Abu Utsman an- Nahdi( w.+91- 100 H). Ia merupakan seseorang tabiin serta pakar hadits dari Basrah.

Ia menceritakan hadits dari Sayyidina Umar bin al- Khattab, Sayyidina Ali bin Abu Thalib, Sayyidina Abdullah bin Masud serta banyak kawan yang lain( Jamaluddin Abi al- Hajjaj Yusuf al- Mizzi, Tahdzîb al- Kamâl fî Asmâi al- Rijâl, Beirut: Muassasah al- Risalah, 1992, bab 17, hlm. 425- 426).

Selanjutnya riwayatnya( sanadnya hasan):

عنأبيعثمانالنهديقال:قالتعائشةرضياللهعنها:لماحضررمضانقلت:يارسولالله,قدحضررمضانفماأقول؟قال:قولي:اللهمَّإنَّكَعَفُوٌّتُحِبُّالْعَفْوَفَاعْفُعَنِّي.

" Dari Abu Utsman an- Nahdi, beliau mengatakan:"( Sayyidah) Aisyah radhiyallahu anha mengatakan:" Kala Ramadhan tiba, saya mengatakan:" Betul Rasulullah, sangat Ramadhan sudah datang, hingga apa( yang wajib) kuucapkan?" Rasulullah mengatakan:" Ucapkanlah:

" Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fafu annî"

Maksudnya:" Betul Allah, sebetulnya Anda Maha Mengampuni, menyayangi" maaf", hingga maafkanlah diriku."( Pemimpin Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath- Thabrani, Buku al- Duâ, 2007, hlm. 312)

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 4

Berkah menyongsong bulan Ramadhan berikutnya ialah permohonan Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Pemimpin Abu Dawud, ialah:

هِلالُرُشْدٍوَخَيْرٍ)مرتين(،آمَنْتُبِالَّذِيخَلَقَكَ)ثَلاثمرات(،الْحَمْدُلِلَّهِالَّذِيذَهَبَبِشَهْرِكَذَا،وَجَاءَبِشَهْرِكَذَا

Pustaka latin: Hilālu rusydin wa khairin( 2 kali),āmantu bil ladzī khalaqaka,( 3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jāa bi syahri kadzā.

Maksudnya:" Bulan petunjuk serta kebaikan( 2 kali). Saya beragama pada Tuhan yang menciptakanmu( 3 kali). Seluruh memuji mengalem untuk Allah yang melenyapkan bulan itu, serta mendatangkan bulan ini,"( HR Abu Dawud).

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 5

Setelah itu terdapat pula sidang pengarang lain berkah menyongsong bulan Ramadhan. Berkah ini dibaca Rasulullah kala memandang bulan sabit ataupun masuknya bulan Ramadhan.

Berkah ini diambil oleh Syekh Ibnu Gasak al- Haitami Ithafu Ahlil Islam bi Khushushiyyatish Shiyam( 109).

اللَّهُأَكْبَرُ،وَلاَحَوْلَوَلاَقُوَّةَإِلاَّبِاللَّهِالعَظِيْمِ،اللَّهُمَّإِنِّىأَسْأَلُكَخَيْرَهَذَاالشَّهْرِ،وَأَعُوذُبِكَمِنْشَرِّالْقَدَرِ،وَمِنْشَرِّالْمحَشْرِ

Pustaka latin: Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil aliyyil azhīmi. Allāhumma innī asaluka khaira hādzas syahri, wa aūdzu bika min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.

Maksudnya:" Allah maha besar. Tidak energi serta usaha melainkan berkah bantuan Allah yang maha agung. Saya berharap kepada- Mu kebaikan bulan ini( Ramadhan). Saya bersembunyi kepada- Mu dari aib suratan serta aib mahsyar."

Berkah Menyongsong Bulan Ramadhan 6

Berkah menyongsong bulan Ramadhan pula dituturkan Pemimpin al- Nawawi dalam al- Majmu Syarah al- Muhadzdzab. Berkah ini disunnahkan buat dibaca kala memandang bulan sabit ataupun mengenali ciri dini Ramadhan.

Ada pula doanya, ialah:

يستحبأنيدعوعندرؤيةالهلالبمارواهطلحةبنعبيداللهرضياللهعنهأنالنبيصلىاللهعليهوسلمكانإذارأىالهلالقالاللهمأهلهعليناباليمنوالإيمانوالسلامةوالإسلامربيوربكالله

Pustaka latin: Allâhumma ahillahu alainâ bil yumni wal alim was salâmati wal islâm. Rabbî wa rabbukallâh

Maksudnya:" Betul Allah jadikanlah bulan sabit( bulan) ini untuk kita dengan bawa keberkahan, keagamaan, keamanan, serta keislaman. Tuhanku serta Tuhanmu( aduhai bulan) merupakan Allah."

Berkah di atas direkomendasikan dibaca kala memandang bulan sabit. Begitu juga diceritakan Thalhah Ibn Ubaidillah kalau dikala Rasul SAW membaca berkah di atas kala memandang bulan sabit tanda- tanda masuknya bulan amadhan.